Sejarah Dan Visi-Misi Stkip Hamzanwadi Selong.

Selamat pagi sobat semuanya,  mudah-mudahan kalian semua dalam keadaan sehat wal afiat kalaupun sobat lagi berbaring di tempat tidur saya do’akan supaya cepat sembuh,, amiiin ...

Baiklah kali ini saya akan memposting Sejarah dan visi-misi STKIP HAMZANWADI Selong. Kejadian ini gara-gara kemaren saat semester ada soal yang membahas sejarah dari STKIP HAMZANWADI Selong, dan banyak diantara teman-teman yang tidak mengetahui sejarah kampusnya sediri, walaupun saya sediri juga tidak banyak tahu.. (hehe..)

Lansung saja sobat di baca dan diingat ya, sekali lagi di baca dan diingat,, oke..!!!

Biar gak keulang kejadian teman-teman saya kemaren maksudnya... hehe

Sejarah STKIP HAMZANWADI Selong

Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Hamzanwadi Selong berawal dari Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Hamzanwadi, didirikan tahun 1977 oleh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid.
Berdasarkan SK Pengurus Pondok Pesantren Darunnandlatain Nandlatul Wathan (PPD NW) Pancor Nomor 023/A.X/P.41/1978 tanggal 1 Januari 1978, yang dikukuhkan oleh SK Ketua Yayasan Pendidikan Hamzanwadi Nomor 11/Kpt./C/YPH/1982, FIP Universitas Hamzanwadi berubah menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Pendidikan (STIP) Hamzanwadi Selong. STIP Hamzanwadi Selong memperoleh status Terdaftar pada tanggal 18 Agustus 1984 berdasarkan SK Mendikbud RI Nomor 0379/1984 untuk Jurusan Ilmu Pendidikan dengan program studi Psikologi Pendidikan dan Bimbingan (sekarang program studi Bimbingan dan Konseling). 

Sebutan STIP berubah menjadi STKIP sesuai dengan perubahan dalam SK dimaksud. STKIP Hamzanwadi Selong bertujuan menyiapkan sumber daya manusia pendidikan khususnya calon guru yang memiliki daya saing dengan kapasitas budaya santri. Untuk memenuhi kebutuhan guru bidang ilmu Matematika dan Imu Pengetahuan Alam (MIPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), dan Bahasa sebagai antisipasi dampak globalisasi, tahun 1987 STKIP Hamzanwadi Selong membuka tiga jurusan baru dengan lima program studi, yakni: (1) Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (PMIPA) dengan program studi Pendidikan Matematika dan Pendidikan Biologi; (2) Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (PIPS) dengan program studi Pendidikan Sejarah; dan (3) Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni (PBS) dengan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris. 

Semua program studi jenjang Diploma Tiga (D3) dengan status Terdaftar pada Ditjen Dikti Depdikbud RI tahun 1990 dan meningkat pada jenjang Sarjana Strata Satu (Sl) pada 1994. Tahun Akademik 2004/2005 terbit izin penyelenggaraan empat program studi, yakni Pendidikan Fisika, Pendidikan Ekonomi, Pendidikan Geografi dan Pendidikan Sosiologi pada jenjang Strata Satu (S1).

Pada September 2007 terbit pula izin penyelenggaran program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) jenjang Strata Satu (S1). Dan pada tahun akademik 2013/2014 terbit izin penyelenggaraan Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Penjaskesrek), Pendidikan Seni Drama, Tari, dan Musik (Sendratasik), Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dan Pendidikan Teknik Informatika (TI) pada jenjang Strata Satu (S1). Hingga tahun akademik 2014/2015 STKIP Hamzanwadi Selong mengembangkan empat Jurusan dengan 15 program studi. Untuk mengemban visi, misi, dan melaksanakan fungsi dengan baik, STKIP Hamzanwadi Selong mengembangkan organisasi yang terdiri atas sepuluh unsur dengan tugas yang berbeda-beda. 

Kesepuluh unsur tersebut adalah (1) Kopertis Wilayah VIII (2) Yayasan Pendidikan HAMZANWADI, (3) Senat STKIP HAMZANWADI sebagai unsur normatif dan perwakilan, (4) unsur pimpinan yang terdiri atas Ketua dan para Pembantu Ketua (5) unsur lembaga independen internal, (6) unsur pelaksana akademik (Jurusan/Program Studi, bagian, Unit, dan kelompok dosen), (7) unsur pelaksana administratif, (8) unsur pelaksana penunjang, (9) unsur peserta didik dan lulusan, dan (10) unsur kelengkapan nonstruktural.  

Unsur pimpinan setingkat pembantu ketua diubah sebutannya menjadi wakil ketua sesuai perubahan statuta pada tahun 2014. Bagan berikut menunjukkan struktur organisasi STKIP Hamzanwadi Selong 2011-2015. Kantor Kopertis Wilayah VIII adalah lembaga pemerintah yang bertanggungjawab melakukan koordinasi dan pembinaan pada seluruh perguruan tinggi swasta di wilayah Bali, NTB dan NTT dalam penyelenggaraan Tri Dharma PT, evaluasi diri program studi, dan pembinaan tenaga edukatif. Yayasan Pendidikan HAMZANWADI ini adalah badan hukum penyelenggara pendidikan tinggi, yang memiliki kewenangan sebagai badan pengawas dalam pengelolaan STKIP Hamzanwadi Selong.

Senat STKIP Hamzanwadi Selong adalah badan normatif dan perwakilan tertinggi lembaga dan dosen, yang berfungsi merumuskan norma dan kebijakan yang berkaitan dengan aktivitas Tri Dharma PT dan pengembangan STKIP Hamzanwadi Selong, termasuk pengangkatan pejabat tertentu dan dosen dengan pangkat di atas lektor, pengukuhan guru besar, dan penganugerahan doktor kehormatan. Komposisi Senat STKIP HAMZANWADI Selong adalah Ketua, Wakil Ketua, Ketua-Ketua program studi dan wakil dosen jurusan

 

Visi

Pada tahun 2025 menjadi LPTK yang mampu mengembangkan sumber daya manusia bidang pendidikan berbasis budaya santri yang unggul dan berdaya saing

 

Misi

Untuk mewujudkan visi tersebut maka ditetapkan lima misi STKIP HAMZANWADI SELONG, yaitu: 1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran calon guru berbasis domain kompetensi standar tenaga kependidikan dengan mencerminkan budaya, lingkungan, dan kapasitas santri; 2. Menyelenggarakan penelitian dalam rangka menemukan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan atau olahraga untuk mencerdaskan masyarakat; 3. Menyelenggarakan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat untuk mendorong potensi masyarakat dalam mewujudkan kesejehteraan; 4. Menyelenggarakan tata kelola LPTK yang sinergis antara ketenagaan, kepemimpinan, dan manajerial untuk menciptakan kinerja yang harmonis dan bertanggungjawab dengan landasan budaya santri; 5. Mengembangkan kerjasama multi pihak dalam pengembangan tridharma perguruan tinggi di tingkat lokal, regional, nasional, dan global.